Hubungan Ergonomi dan K3
Terlebih dulu kita untuk dua pemposisian ergonomi jadi tempat ergonomi didunia pendidikan (akademik) dan tempat ergonomi didunia kerja (perusahaan/industri).
Tempat ergonomi didunia pendidikan
Pada dunia pendidikan, ergonomi diperlakukan jadi suatu pengetahuan. Singkatnya pengetahuan ini yaitu Pengetahuan mengenai bagaimana membuat agar seorang dapat bekerja dengan baik. Agar suatu kerja dapat disebutkan baik maka perlu diperjatikan beberapa aspek penting yaitu keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan produktivitas kerja/perform kerja. Jadi dapat disebutkan kalau dalam ergonomi ada tiga maksud utama yaitu keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan produktivitas kerja oleh karenanya sebagian besar orang memberi tiga moto utama untuk ergonomi yaitu safety, health, dan productivity dan ada juga yang memberikan comfort atau humanity yang pada dasarnya juga masih tetap searah dengan tiga moto sebelumnya. Oleh karena safety dan health adalah bagian dari ergonomi maka K3 juga jadi bagian dari ergonomi. Jadi kesimpulannya dunia pendidikan berasumsi kalau K3 adalah bagian dari suatu pengetahuan yang bernama ergonomi sedang ergonomi adalah suatu pengetahuan yang bukan sekedar mengulas K3 saja tapi juga sampai ke produktivitas kerja/perform kerja, kenyamanan kerja dll.
Jadi suatu pengetahuan, ergonomi serupa dengan pengetahuan yang lain seperti pengetahuan ekonomi di mana maksud pengetahuan ini yaitu untuk menerangkan bagaimana akitivitas ekonomi bekerja dan menerangkan bagaimana agen atau penghubung ekonomi berhubungan dan karenanya diperlukan beragam kajian pengetahuan ekonomi seperti ekonomi akuntansi, ekonomi manajemen, ekonomi pembangunan dll, ergonomi juga adalah suatu pengetahuan yang memiliki maksud tingkatkan keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan produktivitas kerja/perform kerja dan karenanya diperlukan beragam kajian pengetahuan ergonomi seperti ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi lingkungan, dan ergonomi organisasi.
Tempat ergonomi didunia kerja
Tempat ergonomi di perusahaan berlainan dengan didunia pendidikan. Sebagian besar perusahaan berasumsi ergonomi lebih jadi suatu cara atau sistem yang perlu dilakukan agar penambahan K3 dapat diraih. Lalu di mana letak ketidaksamaanya? Ketidaksamaanya yaitu beberapa perusahaan lebih cenderung berasumsi ergonomi hanya dipakai untuk tingkatkan K3 saja dan bukanlah untuk peingkatan perform atau produktivitas kerja oleh karenanya ergonomi terlihat sama juga dengan K3 atau mungkin dengan kata beda sudah terjadi penyempitan makan ergonomi dan karena ergonomi dipandang jadi suatu cara (bukanlah pengetahuan dengan luas) maka ergonomi disimpulkan jadi bagian dari K3. Ini terlihat kalau pada umumnya perusahaan terdapat bagian Health, Safety, dan Environment (HSE) dan di bagian berikut suatu cara ergonomi dan sistem yang ergonomis harus digerakkan.
Ada pula beberapa perusahaan yang dengan riil sudah buat bagian khusus ergonomi dibawah divisi HSE yang notabene dari namanya semestinya hanya mengurus K3 dan lingkungan, mereka dengan sadar buat bagian ergonomi itu terkecuali mengurus K3 juga untuk tingkatkan produktivitas atau perform kerja dan system. Untuk masalah itu perusahaan sudah sadar kalau ergonomi bukan sekedar mengurus health dan safety atau K3 tapi juga mengurus perform kerja dan produktivitas kerja atau system dll namun mungkin mereka bingung dimanakah bagian ergonomi itu semestinya ditempatkan.
Di pihak beda ada beberapa yang terbalik dan lebih ekstrim yaitu berasumsi ergonomi hanya punyai urusan dengan MSD dan kenyamanan atau hanya mengurus problem perform kerja dan produktivitas kerja dan kurang berasumsi ergonomi ada kitannya dengan K3.
Lalu mana yang benar?
- Pada umumnya sesungguhnya semua benar, permasalahannya hanya pada pemakaian lingkup ergonomi. Namun saya memiliki pendapat kalau yang paling benar tetaplah pada dunia pendidikan karena didunia berikut suatu pengetahuan dinyatakan dengan murni tujuannya masih tetap belum juga dirubah-ubah dan belum juga di pengaruhi beberapa kebutuhan luar. Sedang di perusahaan beberapa benar namun beberapa kurang tepat karena biasanya hanya berfikir practical saja dan yang penting maksud terwujud. Sesungguhnya hal tersebut tidak jadi masalah namun baiknya sesuai dengan pengetahuan yang sesungguhnya. Beberapa hal yang menurut saya perlu sesuai yaitu :
- Ergonomi dan K3 yaitu suatu hal yang erat hubungan dan tidak terpisah. Oleh karenanya kurang tepat bila ada yang menyebutkan kalau ergonomi tak ada atau kurang ada hubungannya dengan K3. Boleh-boleh saja apabila ergonomi dipandang jadi sistem atau cara untuk tingkatkan K3 tapi perlu diutamakan kalau ergonomi bukan sekedar untuk tingkatkan K3 tapi juga untuk tingkatkan beberapa hal di luar K3 seperti produktivitas kerja, perform kerja, dll. Hal semacam ini dapat digambarkan seperti berikut : “untuk menghemat pengeluaran kita harus ekonomis” tapi bukanlah bermakna pengetahuan ekonomi hanya mengurus penghematan biaya saja, ini sama seperti dengan ergonomi, “untuk tingkatkan K3 kita harus mendesain sistem kerja yang ergonomis” tapi bukanlah bermakna pengetahuan ergonomi hanya mengurus penambahan K3 saja. ”
- Boleh-boleh saja apabila terdapat ergonomi didalam HSE (sebuah divisi atau bagian yang mengurus K3 + lingkungan) namun perlu digarisbawahi kalau ergonomi maknanya lebih luas dari K3 berarti ergonomi memang mengulas K3 tapi juga mengulas beberapa hal terkecuali K3 yang telah dijelaskan diatas.
K3, icon ergonomi
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan kalau ergonomi bukan sekedar mengenai K3 namun perlu disadari kalau sebagaian besar kajian ergonomi berada di ranah ergonomi fisik dan pada ergonomi fisik ini, K3 memperoleh jumlah yang besar. Oleh karenanya K3 tetaplah juga akan jadi salah satu icon utama ergonomi apabila ada pihak-pihak terlebih orang-orang pemula yang masih tetap menyamai K3 dan ergonomi itu masih tetap dapat dimaklumi.
Komentar
Posting Komentar